PEMERINTAH SERAP RP8 TRILIUN DARI LELANG SUKUK NEGARA PEKAN INI
Share via
Kategori
Ekonomi Bisnis
Terbit Pada
10 December 2025
34331003
IQPlus, (10/12) - Pemerintah menyerap dana senilai Rp8 triliun dari lelang delapan seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada 9 Desember 2025.
Dalam keterangan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu, total penawaran masuk yang tercatat pada lelang kali ini mencapai Rp18,85 triliun.
Serapan terbesar berasal dari seri PBS038 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp2,75 triliun dari penawaran masuk Rp3,02 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,75829 persen dengan jatuh tempo 15 Desember 2049.
Serapan berikutnya berasal dari seri SPNS10082026 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp1,55 triliun dari penawaran masuk Rp5,8 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,83323 persen dengan jatuh tempo 10 Agustus 2026.
Selanjutnya, seri SPNS12012026 (pembukaan kembali) dimenangkan sebesar Rp1,45 triliun dari penawaran masuk Rp1,73 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,50000 persen dengan jatuh tempo 12 Januari 2026.
Dari seri PBS030 (pembukaan kembali) dimenangkan dana sebesar Rp1,2 triliun dari penawaran masuk Rp3,44 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,24496 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2028.
Kemudian, dari seri PBS040 (pembukaan kembali) dimenangkan dana sebesar Rp600 miliar dari penawaran masuk Rp1,79 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,60795 persen dengan jatuh tempo 15 November 2030.
Pemerintah menyerap dana senilai Rp250 miliar dari seri PBS034 (pembukaan kembali) yang mencatatkan penawaran masuk sebesar Rp2,22 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,37867 persen dengan jatuh tempo 15 Juni 2039.
Serapan terakhir adalah seri PBS039 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp200 miliar dari penawaran masuk Rp400 miliar. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,51605 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2041.
Adapun untuk seri SPNS01062026 (pembukaan kembali), pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski mencatatkan penawaran masuk sebesar Rp460 miliar. (end/ant)
Riset Terkait
Berita Terkait
